Kamis, 25 November 2010

Manajemen Sumber Daya Manusia


Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama perusahaan, karyawan dan masyarakat menjadi maksimal. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa setiap karyawan adalah manusia - bukan mesin - dan bukan semata menjadi sumber daya bisnis. Kajian MSDM menggabungkan beberapa bidang ilmu seperti psikologi, sosiologi, dll.
Unsur MSDM adalah manusia. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut desain dan implementasi sistem perencanaan, penyusunan karyawan, pengembangan karyawan, pengelolaan karier, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan dan hubungan ketenagakerjaan yang baik. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua keputusan dan praktek manajemen yang mempengaruhi secara langsung sumber daya manusianya.
1.      Perkembangan Sumber Daya Manusia
Revolusi industri abad ke 20 dan revolusi teknologi abad ke 19 mengubah makna tenaga kerja itu sendiri, dimana kebanggan hasil kerjanya menjadi berkurang. Akibat revolusi industri dan teknologi terhadap tenaga kerja adalah :
a.       Berkembangnya spesialisasi, secara ekonomis menguntungkan, hasil kerjanya lebih banyak dan orang akan ahli dalam bidangnya.
b.      Hambatan pengembangan diri, bagi kelompok tertentu secara sosiologis disebut blok of mobility (sekat-sekat mobilitas masyarakat).
c.       Perubahan yang terus menerus, merugikan tenaga kerja dengan perubahan bidang industri dan teknologi.

2.      Pemanfaatan Sumber Tenaga Kerja dan Kompensasi
Program kompensasi karyawan dirancang :
a.       Menarik karyawan yg cakap ke dalam organisasi
b.      Memotivasi karyawan mencapai prestasi unggul
c.       Mencapai masa dinas yg panjang
Sesuai fungsinya, didalam perusahaan ada dua macam tenaga kerja :
a.       Tenaga Eksekutif, mengambil keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen
b.      Tenaga Operatif, tenaga terampil, menguasai pekerjaan, sehingga tugas dapat dilaksanakan dengan baik. Ada tiga tenaga terampil ;
·         tenaga terampil (skilled labor)
·         tenaga setengah terampil (semi skilled labor)
·         tenaga tidak terampil (unskilled labor)
Penentuan Jumlah Tenaga Kerja Meliputi dua hal pokok ;
a.       Analisis Beban Kerja, meliputi ; peramalan penjualan (sales forecast), penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja untuk membuat satu unit barang.
b.      Analisis tenaga kerja, menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode.

3.      Hubungan Perburuhan
Hubungan Perburuhan Pancasila, agar setiap persoalan antara buruh dan manajemen diselesaikan dengan musyawarah dan mufakat. Bila terjadi ketidak kesepakatan, buruh punya senjata yang dapat digunakan :
a. Boikot
b. Pemogokkan
c. Penghasutan
d. Memperlambat kerja

4.      Mengapa Para Pekerja Mendirikan Serikat Pekerja
Serikat Pekerja atau karyawan (Labor Union atau Trade Union) adalah organisasi pekerja yang dibentuk untuk mempromosikan atau menyatakan pendapat, melindungi, dan memperbaiki, melalui kegiatan kolektif, kepentingan sosial, ekonomi dan politik anggotanya.
Tipe-tipe Serikat Karyawan
a.       Craft Unions, Anggotanya karyawan yang punya ketrampilan yang sama seperti tukang kayu.
b.      Industrial Unions, Dibentuk berdasarkan lokasi pekerjaan yang sama, serikat ini terdiri pekerja tidak berketrampilan maupun berketrampilan dalam perusahaan atau industri tertentu.
c.       Mixed Unions, Mencakup pekerja terampil, tidak terampil dan stengah terampil dari suatu lokal tertentu tidak memandang dari industri mana.

5.      Hukum- Hukum Yang Mengatur Hubungan Antar Tenaga Kerja Dengan Manajer
Ada tiga perjanjian kerja bersama, yaitu :
a.       Closed Shop Agreement, Hanya berlaku bagi pekerja yang telah bergabung menjadi anggota serikat (persatuan).
b.      Union shop Agreement, Mengaharuskan para pekerja untuk menjadi anggota serikat untuk periode waktu terentu.
c.       Open Shop Agreement, Memberikan kebebasan pekerja untuk menjadi atau tidak anggota serikat kerja.



Referensi:







Jumat, 19 November 2010

Konsep Nilai Waktu Dari Uang

1.      Nilai waktu dari uang berkaitan dengan nilai saat ini dan nilai yang akan datang.
Contoh: harga rumah dengan tipe yang sama dan kualitas yang sama kita beli saat ini sebesar 200 juta. Setelah 5 tahun kita jual bagaimana harganya? Lebih besar atau lebih kecil?mengapa?
Itulah yang disebut dengan nilai waktu dari uang. Mengapa ? Kejadian selama 5 tahun tersebut yang menyebabkan nilai berbeda. Lalu bagaimana mengukurnya ?
Bunga adalah sejumlah uang yang dibayarkan sebagai kompensasi terhadap apa yang diperoleh dengan menggunakan uang tersebut.
Nilai yang akan datang  (Future Value = Compound Value = Nilai Majemuk), Yaitu nilai yang akan diterima dengan menjumlahkan modal awal periode dengan jumlah uang yang akan diterima selama periode tersebut.
NILAI MAJEMUK dengan Bunga dibayar satu kali dalam setahun.
Rumus:
Vn = P0 (I + i )n
Di mana:
Vn adalah nilai akhir periode ke n
P0 (=a) adalah jumlah modal (uang) pada awal periode
i adalah bunga yang diberikan selama periode ke n
NILAI MAJEMUK dengan Bunga dibayarkan >1 kali dalam setahun
maka rumusnya:
    i
Vn = P0 (I + ----- )n.m
   m
Di mana:
m adalah berapa kali bunga dibayar dalam satu tahun
NILAI TUNAI (PRESENT VALUE = DISCOUNTING), Yaitu jumlah uang yang diterima saat ini( periode awal) atas dasar tingkat bunga tertentu dari suatu jumlah yang akan diterima untuk bebrapa waktu yang akan datang
Nilai Tunai dengan Bunga dibayar sekali dalam satu tahun.


Rumus:                    
Vn
P0 = a = ---------
   (1 + i)n
Nilai Tunai dengan Bunga dibayar > 1 kali dalam satu tahun
Rumus:
Vn
P0 = a = ---------
         i
(1 + ----)n.m
        m
Di mana:
m adalah berapa kali bunga dibayar dalam satu tahun

2.      ANUITAS
Yaitu suatu pembayaran berkala dari suatu jumlah yang tetap selama waktu tertentu
·         Nilai Majemuk Anuitas, Yaitu nilai anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang untuk periode tertentu.
Rumus:
Sn = a [(1 + i)n-1 + … + (1 + i)1 + (1 + i)0]
Di mana:
a adalah jumlah modal (uang) pada awal periode
Sn adalah jumlah yang diterima pada akhir periode
·         Nilai Tunai Anuitas, Yaitu nilai saat ini dari anuitas yang akan diterima di waktu yang akan datang selama periode tertentu.
Rumus:
         1                                                 1
NT An = a [ ------- ]1 + … + [ ------- ]n       
     (1 + i)                                        (1 + i)
·         Amortisasi Pinjaman, Yaitu pembayaran tahunan untuk mengakumulasikan sejumlah dana (uang) di waktu yang akan datang.
Rumus:
Sn
a = -----------------
      CVIF a
    Di mana:
CVIF adalah compound value interest factor (jumlah majemuk dari suku bunga selama    periode ke n)
·         Penerimaan Tahunan dari Anuitas
Rumus:
Nilai Tunai Anuitas
a = ------------------------
PVIF Anuitas
    Di mana:
PVIF adalah nilai sekarang dari tingkat bunga yang akan diterima selama periode tertentu.
·         Nilai Tunai dari Penerimaan Yang Tidak Sama
Rumus:
Periode Penerimaan Faktor Bunga             Nilai
(1)                      (2)                    (3)                     (4)
 1              A           PV IF th ke1       = (2).(3)
 2              B           PV IF th ke2       = (2).(3)
 n              C           PV IF th ken       = (2).(3)
------------- +
Nilai tunainya



Manajemen Produksi



1.      Perkembangan Manajemen Produksi
Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang
menunjang yaitu :
a.    Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
b.    Revolusi industry
c.    Perkembangan alat dan teknologi (termasuk komputer)
d.   Perkembangan ilmu dan metode kerja
                                                                                
2.      Pengertian Manajemen Produksi
     Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting yaitu
a.       Adanya orang yang lebih dari satu
b.      Adanya tujuan yang ingin dicapai
c.       Orang yang bertanggungjawab terhadap pencapaian tujuan tersebut

3.      Pengertian Produksi
Yaitu suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan (input) menjadi
keluaran atau output. Dalam arti sempit produksi adalah kjegiatan yang menghasilkan barang baik barang setengah jadi, barang jadi, barang industri, suku cadang, komponen penunjang.

4.      Proses Produksi
Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi :
a.       Berdasarkan kelangsungan hidup terbagi kedalam 2 bagian :
·         Proses produksi terus menerus (Continuous production)
·         Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)
b.      Berdasarkan teknik terbagi kedalam 4 bagian :
·         Proses ekstraktif
·         Proses analitis
·         Proses pengubahan
·         Proses sintesis

5.      Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi
Ada 4 macam pengambilan keputusan yaitu :
a.       Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
b.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko
c.       Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
d.      Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan yang lain

6.      Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi serta pengoperasiaannya, yang meliputi :
a.       Seleksi dan design hasil produksi (produk)
b.      Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
c.       Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
d.      Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses
e.       Perancangan tugas
f.       Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas

7.      Fungsi Serta Sistem Produksi dan Operasi
a.      Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan
Empat (4) fungsi penting produksi : proses pengolahan, jasa-jasa penunjang, perencanaan dan pengendalian atau pengawasan
b.      Sistem Produksi dan Operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentrasnformasian masukan menjadi keluaran

8.      Lokasi dan Lay Out Pabrik
Layout atau tata letak merupakan satu keputusan yang menentukan efisiensi sebuah operasi dalam jangka panjang. Banyak dampak strategis yang terjadi dari hasil keputusan tentang layout, diantaranya kapasitas, proses, fleksibilitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak konsumen dan citra perusahaan. Layout yang efektif membantu perusahaan mencapai sebuah strategi yang menunjang strategi bisnis yang telah ditetapkan diantara diferensiasi, biaya rendah maupun respon cepat.
Layout pabrik disebut juga tata letak atau tata ruang didalam pabrik. Layout pabrik adalah cara penempatan fasilitas-fasilitas produksi guna memperlancar proses produksi yang efektif dan efisien. Fasilitas pabrik dapat berupa mesin-mesin, alat-alat produksi, alat pengangkutan bahan, dan peralatan pengawasan. Perencanaan layout menurut James A Moore adalah rencana dari keseluruhan tata letak fasilitas industri yang didalamnya, termasuk bagaimana personelnya ditempatkan, alat-alat operasi gudang, pemindahan material, dan alat pendukung lain sehingga akan tercipta suatu tujuan yang optimum dengan kegiatan yang ada dengan menggunakan fasilitas-fasilitas yang ada dalam perusahaan.


Referensi: